Senin, 26 Desember 2011

CLOSING YG BERHASIL



Masih ingat AIDA+C? Ya, itulah rumus sales letter seperti pernah anda baca di SMUO. Dijelaskan, proses penjualan bermula dari menarik perhatian (attention), membangkitkan minat (interest), membangun hasrat (desire), membuat mereka melakukan tindakan (action), dan melakukan penutupan (closing).
Di sini saya tak bermaksud menjelaskan ulang rumus tersebut. Sebab pastinya bagi para member Formula Bisnis sudah membaca dan memahaminya dengan baik. Yang dijelaskan dalam posting ini lebih terfokus pada usaha closing saja. Bagaimana usaha closing yang anda lakukan mampu mengubah prospek menjadi pembeli?
Yang perlu dicamkan, closing pasti berhasil jika terjadi situasi menang-menang (win-win). Prospek merasa beruntung mendapatkan solusi terbaik dari produk/jasa anda, dan anda beruntung bisa membantu prospek mengatasi masalahnya. Jika hanya satu pihak saja yang merasa win, closing tak akan terjadi alias tak terjadi transaksi.
Kapan situasi win-win itu muncul? Kalau anda sebagai penjual, saya rasa selalu berada pada situasi siap menjual. Berarti yang perlu anda lakukan tinggal mendorong agar situasi win tersebut juga tercipta pada prospek anda.
Bagaimana caranya? Ada banyak teknik closing. Di antaranya seperti misalkan memberi pilihan kepada prospek. “Anda memilih yang ini atau yang itu?” Bisa juga dengan memberikan garansi, bonus, dan lainnya. Silakan baca lagi di Inilah 10 Rahasia Menjual Produk Lebih Cepat. Dan bagi yang mengandalkan iklan di koran, silakan baca Tips Meningkatkan Closing dari Koran di blog InhouseBusiness.
Lalu dari mana anda tahu suatu keadaan merupakan saat paling tepat melakukan usaha closing? Biasanya kita bisa tahu dari sinyal-sinyal yang dikirimkan prospek. Coba amati apakah prospek anda sudah terdorong untuk membeli? Dan apakah mereka siap membeli produk anda? Jika iya, segera lakukan closing.
Di situlah sensitifitas kita bermain untuk mengenali waktu closing itu tiba. Jam terbang anda selama ini dalam marketing akan meningkatkan sensitivitas anda untuk mengenali saat itu tiba. Kadang tak jarang, jika prospek sudah benar-benar berada dalam kondisi win, mereka yang akan meng-closing sendiri. Atau setidaknya membantu anda agar cepat melakukan closing.
Pada dasarnya closing hanya soal memahami. Bagaimana anda memahami kondisi prospek, apa saja yang ditakutkannya, apa saja yang membuat prospek ragu, dan apa sajakah yang diinginkan prospek. Bila anda mampu memahami keseluruhan kondisi prospek dengan baik, saya yakin closing hanya soal waktu. Contohnya seperti yang dialami Mas Mufli di sini.
Menurut pengalaman, sering usaha closing tak hanya dilakukan sekali. Bahkan bisa jadi berkali-kali. Karena itu usaha closing perlu diterapkan lewat berbagai jalur marketing. Selain lewat sales letter, juga melalui email marketing, dan blog.
Lalu bagaimana jika setelah anda berkali-kali usaha closing ternyata prospek tak kunjung melakukan seperti yang anda harapkan? Tak mengapa. Karena marketer profesional bukan hanya bertujuan mengclosing untuk penjualan semata, namun yang tak kalah penting adalah membangun hubungan baik. Ingat banyak teman banyak rejeki!
Cara efektif untuk melakukan closing sales adalah dengan menerapkan urgensi. Urgensi atau keadaan yang mendesak membuat prospek merasa harus segera merespon penawaran secepat mungkin. Tugas anda sebagai seorang internet marketer adalah memberikan alasan yang tepat kenapa prospek harus segera melakukan itu.
Kenapa cara closing ini begitu penting?
Kebanyakan orang yang melihat sebuah penawaran akan berpikir kalau mereka mempertimbangkannya nanti. Akibatnya sekalipun mereka sebenarnya sangat tertarik dengan produk yang ditawarkan, namun karena lupa misal disebabkan rutinitas, maka mereka TIDAK AKAN PERNAH memesan produk anda.
Mereka melupakan produk yang sebetulnya bisa membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Dari produk tersebut, mereka bisa mendapatkankerjasama bisnis; atau mungkin membuat hidup lebih sehat jika produknya berupa produk kesehatan. Dan anda sendiri sebagai seorang pemasar akan kehilangan penjualan. Tidak mau ini terjadi kan? Mari kita kupas lebih jauh untuk tips closing sales prospek tercepat.
Bicara tentang menciptakan keadaan mendesak dalam sebuah pemasaran, ada dua jenis produk:
  1. Produk yang di dalamnya sudah mengandung situasi mendesak.
  2. Produk yang perlu diciptakan situasi mendesak.
Produk yang di dalamnya sudah mengandung sifat urgensi tersebut sebagai contoh sebuah seminar yang misal diadakan tanggal 30 Juni. Adanya batas waktu tertentu tersebut membuat orang-akan langsung tahu bahwa mereka harus mendaftar sebelum tanggal tersebut. Jika lewat, berarti mereka tak dapat ikut.
Atau contoh lain, seminar tersebut hanya dibatasi 100 peserta. Artinya begitu terpenuhi pendaftar 100 orang, maka pendaftaran seminar otomatis ditutup. Ini merupakan contoh situasi mendesak yang sudah berada dalam produk itu sendiri.
Sampai di sini mengerti kan? :)
Nah, bagaimana dengan produk kedua yang tidak mengandung situasi mendesak dalam produknya. Bagaimana cara menciptakannya agar tingkat closing sales tetap tinggi?
Pernah nonton iklan properti di televisi kan yang mengatakan harga akan naik setelah tanggal sekian? Itu salah satu bentuk penerapannya. :)
Prinsipnya, jika anda hendak membuat situasi mendesak adalah temukan keinginan terpendam dari produk, lalu penuhi hal tersebut. Bagaimana konkretnya?
Buat daftar apa keinginan terpendam dari prospek anda dan pilih salah satu yang terbaik. Lalu berikan bonus yang berhubungan dengan keinginan terpendam prospek tersebut. Ini seperti yang pernah saya contohkan dalam posting Lanjutan dari Artikel Sebelumnya pada tips ke tujuh. lalu coba padukan dengan penciptaan urgensi waktu, itu kan menjadi teknik marketing yang dahsyat, yang mendorong prospek langsung melakukan pembelian produk anda.


SISTEM PENJUALAN


A. Pendahuluan
Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Teknologi internet sudah terbukti merupakan salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet mempunyai efek yang sangat besar pada perdagangan atau bisnis. Hanya dari rumah atau ruang kantor, calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer, mengakses informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia. Calon pembeli dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu datang ke toko atau tempat transaksi sehingga dari tempat duduk mereka dapat mengambil keputusan dengan cepat. Transaksi secara online dapat menghubungkan antara penjual dan calon pembeli secara langsung tanpa dibatasi oleh suatu ruang dan waktu. Itu berarti transaksi penjualan secara online mempunyai calon pembeli yang potensial dari seluruh dunia.
Selain itu perkembangan perusahaan terasa dinilai agak lambat. Oleh karena itu dirancang suatu sistem penjualan secara online dengan menggunakan media web atau internet dengan tujuan untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.

B. Definisi sistem penjualan
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001). Sistem juga adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model requirements, function dan interface (Mathiassen, Lars, 2000). Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik (McLeod, 1998).
Sistem Informasi Penjualan adalah sub system informasi bisnis yang mencakup kumpulan procedure yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya Tagihan/Piutang Dagang.
Sistem Penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem Penjualan Barang diartikan sebagai suatu sistem penjualan, melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku (Niswonger, 1999).
Salah satu contohnya Sistem Penjualan Barang berbasis Web, adalah :
E-Commerce adalah konsep baru yang menggambarkan proses pembelian dan penjualan atau pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet (Turban, Efraim,2000). E-Commerce dapat diartikan secara dekat. Itu dapat dikatakan mencakup hanya transaksi bisnis yang disetujui dengan pelanggan dan pemasok dan sering digambarkan sebagai bagian dari internet, mengingat tidak ada alternative lain untuk komunikasi. Ada tiga pilar elektronik yang menyokong proses-proses pasar terbuka yaitu: informasi elektronik, hubungan elektronik, dan transaksi elektronik (McLeod, Raymond,1998).

C. Diagram konteks

Diagram konteks merupakan gambaran keseluruhan dari suatu sistem informasi. Diagram konteks yang merupakan gambaran dari sistem informasi penjualan barang



Di dalam diagram konteks sistem informasi penjualan ini terdapat tiga entitas, yaitu supplier, customer dan pemilik. Supplier memberikan data barang ke dalam sistem, yang berisi nama barang, harga jual barang dan jumlah barang yang dimasukkan, yang selanjutnya akan diproses di dalam sistem informasi penjualan. Kemudian sistem informasi penjualan akan menghasilkan keluaran yang berupa bukti transaksi yaitu nota hasil transaksi penjualan yang akan diberikan kepada customer, laporan penjualan barang supplier yang akan diberikan kepada supplier, dan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik












D. Diagram alir data sistem informasi penjualan barang

1. Pada level 0



Pada Data Flow Diagram level 0 ini terdapat 4 proses, antara lain :

a. Proses 1.0 yaitu proses pengecekan barang, harga dan jumlah. Daftar barang, harga dan jumlah yang diberikan oleh supplier di cek terlebih dahulu, untuk disesuaikan dengan jumlah barang yang ada, kemudian di simpan di dalam suatu file yaitu file barang.
b. Proses 2.0 yaitu proses pencatatan barang, harga dan jumlah. Di dalam proses ini dilakukan kegiatan pencatatan nama barang, harga jual barang, dan jumlah barang yang tersedia. Setelah dicatat, data disimpan dalam file barang.
c. Proses 3.0 yaitu proses transaksi penjualan barang. Di dalam proses ini data penjualan barang yang berupa nama barang yang terjual, jumlah barang dan total penjualan barang akan diolah sehingga menghasilkan bukti transaksi yang akan diberikan kepada customer. Kemudian data dari seluruh transaksi penjualan akan diberikan ke proses 4.0 untuk dibuat laporannya.
d. Proses 4.0 yaitu proses pembuatan laporan. Seluruh data transaksi penjualan dan data barang, harga dan jumlah kemudian diolah untuk dibuat laporannya. Laporan yang dihasilkan berupa laporan penjualan barang supplier yang akan diberikan kepada supplier dan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik.



2. Pada level 1



Data Flow Diagram akan diperlihatkan lebih jelas pada level 1. DFD level 1 ini menjelaskan proses 4.0 secara lebih jelas. File barang yang berisi data barang, harga dan jumlah dimasukkan ke dalam proses 4.1 yaitu proses pembuatan laporan data barang supplier. Oleh proses 4.1 data tersebut diolah dan dihasilkan laporan data barang supplier yang kemudian diberikan kepada proses 4.5. File transaksi kemudian dimasukkan ke dalam proses 4.2 yaitu proses pengumpulan data transaksi penjualan. Di dalam proses ini data transaksi dikumpulkan untuk kemudian dimasukkan ke dalam proses 4.3. Data transaksi disortir berdasarkan kode suppliernya. Setelah dipisahkan, data disimpan di dalam file penjualan barang supplier. Kemudian data penjualan barang supplier diberikan kepada proses 4.4 yaitu proses pembuatan laporan penjualan barang supplier. Sedangkan data transaksi keseluruhan yang tidak dipisahkan berdasarkan kode suppliernya diberikan kepada proses 4.5. Data penjualan barang supplier yang berasal dari proses 4.3 kemudian diproses oleh proses 4.4 untuk menghasilkan laporan penjualan supplier yang akan diberikan kepada supplier. Laporan data barang supplier yang dihasilkan oleh proses 4.1 dan data transaksi penjualan barang yang dihasilkan oleh proses 4.3 kemudian dikumpulkan dan diolah oleh proses 4.5. Dan oleh proses 4.5 dihasilkan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik.

E. Analisis Sistem Penjualan Barang
analisis Sistem Penjualan Barang meliputi :
1. Analisis Informasi (Information Analysis)
Dalam melakukan penyajian informasi, sistem mampu memberikan informasi secara real time. Dan dalam menyajikan informasi jangkauannya tak terbatas.
2. Analisis Ekonomi (Economy Analysis)
Secara ekonomi sistem penjualan yang lama membutuhkan lebih banyak biaya karena karyawan yang dibutuhkan lebih banyak. Selain itu biaya untuk keperluan administrasi lebih banyak, sehingga biaya operasional juga lebih banyak.
3. Analisis Pengendalian (Control Analysis)
Dalam sistem lama lebih sulit melakukan control, karena pemrosesan data dilakukan oleh manusia sehingga kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar.
4. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)
Penjualan secara manual kurang efisien, karena semua transaksi dan atau administrasi dilakukan secara manual. Selain itu efisiensi karyawan juga kurang, karena jumlah karyawan yang dipekerjakan lebih banyak.
5. Analisis Pelayanan (Service Analysis)
Dengan sistem lama maka dalam hal pelayanan terhadap pelanggan memiliki keterbatasan waktu dan jangkauan pelayanan. Selain itu proses transaksi lebih lama. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas pelayanan.

F. Jenis Penjualan barang
Terdapat beberapa cara dalam menjual. Untuk itu sistem yang diaplikasikan disesuaikan dengan operasi dilapangan. Dalam pembahahan ini saya membahas pada sebuah perusahaan dagang yang teridentifikasi beberapa jenis Penjualan di Perusahaan ini yaitu ;
• Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer.
• Penjualan Stock Gudang yaitu penjualan barang dari stock yang telah tersedia di gudang
• Penjualan Kombinasi ( langsung + Stock ) yaitu penjualan dengan mengambil barang sebagian dari supplier dan sebagian daris stock yang tersedia di gudang.

G. Unit Organisasi Sistem Penjualan Barang
Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar transaksi penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.

Terdapat 8 (Delapan) unit organisasi yang diperlukan dalam sistem penjualan dan pembelian yaitu :
1. Bagian Order Penjualan
2. Bagian Otorita Kredit
3. Bagian Billing/Piutang
4. Bagian Stock & Delivery
5. Bagian Buku Besar
6. Bagian Pembelian
7. Bagian Gudang
8. Bagian IT/Pengolahan Data Elektronik

H. Dokumen yang digunakan
1. Penawaran Harga (PH)
2. Order Form (OF)
3. Memo
4. Purcahse Order (PO)
5. Surat Pengantar Supplier (SPS)
6. Berita Acara Penerimaan
7. Delivery Order / Surat Pengantar / Surat Jalan (DO/SP/SJ)
a) Tembusan pengiriman
b) Tembusan langganan
c) Arsip bagian delivery
8. Surat Perintah/permintaan Pengeluaran barang (SPB)
9. Invoice/Faktur
a) Invoice
b) tembusan Piutang
c) tembusan Jurnal
d) arsip di bagian order penjualan
10. Faktur Pajak
a) 1. Faktur Pajak
b) 2. Arsip
c) 3. Extra Copy
11. Kwitansi

I. Uraian Prosedur
1. Bagian Order Penjualan / Sales/Marketing
a. Merima Order dari langganan. Order dari langganan diterima dalam bentuk (PO) dari langganan melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat dalam order form. Permintaan secara lisan melalui Telephone tidak dapat dilayani.
b. Memverikasi order langganan mencakup data pelanggan secara lengkap termasuk alamat penyerahan barang yang diinginkan customer, Quantity, dan merawat validasi data tersebut melalui workstation yang ada pada bagian penerimaan order untuk mengecek pemenuhan order, meliputi nama product, nomor surat pesanan atau pemesan, harga, tanggal penyerahan barang, dll.
c. Mencatat order langganan ke sistem komputer dan menerbitkan dokumen order penjualan. Dokumen ini selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan pengadaan barang (stock request). Bila barang yang dipesan tidak tersedia atau persediaan di gudang tidak mencukupi, maka akan direkam sebagai back order. (order yang belum terpenuhi). Order penjualan di print out melalui printer di bagian penerimaan order
d. Membawa dokumen order penjualan ke bagian otorita kredit untuk mendapat persetujuan penjualan kredit. Bila Customer tetap dapat langsung ke bagian Stock & Delivery.
e. Mengadakan contact dengan pelanggan mengenai pemenuhan order.

2. Bagian Kredit
a. Menerima dokumen order penjualan dari bagian penerimaan order
b. Memeriksa status langanan melalui workstation yang ada di bagian otorita kredit
c. Berdasarkan informasi yang diperoleh dilayar komputer, kemudian memutuskan apakah order ini dapat dipenuhi
d. Menyerahkan kembali dokumen order penjualan yang sudah di verifikasi dan ditandatangani, dan diteruskan ke bagian Stock & Delivery.
e. Menerima faktur lembar ke-1, Faktur Pajak lembar ke satu dan Delivery Order lembar ke-1 yang telah diverifikasi oleh oleh langganan dan mengarsipnya urut tanggal.

3. Bagian Stock & Delivery
a. Menerima Oder Penjualan yang telah ditandatangani bagian otorita kredit dari bagian order penjualan
b. Menyiapkan Dokumen pengiriman berdasarkan order penjualan. Bila barang tidak tidak tersedia di gudang meneruskan order penjualan ke bagian pembelian barang dagang.
c. Mencatat pembelian, berdasarkan surat jalan yang ditandatangani oleh sopir untuk barang yang langsung dijual atau Surat Jalan supplier yang ditandatangani oleh bagian gudang untuk barang yang masuk ke gudang.
d. Membuat Delivery Order untuk order penjualan yang telah mendapat otorisasi dari bagian otorita kredit
e. Membuat surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang, untuk penjualan yang mengambil barang di gudang. Atau meminta PO/Memo untuk mengambil barang di supplier dari bagian pembelian barang dagang.
f. Menyerahkan Delivery order, Surat Perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang atau PO/Memo ke bagian transportasi (sopir) untuk meminta barang ke gudang atau mengambil barang di supplier.
g. Menerima Deliveri order lembar 1 & 2 yang telah ditanda tangani/diverifikasi oleh Langganan
h. Menerbitkan listing delivery order dan diserahkan ke bagian pembuat invoice.

4. Bagian Gudang
a. Menerima Perintah/Permintaan Barang
b. Menyediakan barang sesuai dengan Surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang (Deliveri Order tidak boleh digunakan untuk pengeluaran barang karena tidak semua penjualan menggunakan barang yang ada di gudang)
c. Mengembalikan Perintah/Permintaan/Bon pengeluaran barang kepada sopir untuk ditandatangani dan meminta copynya setelah ditandatangi.
d. Mencatat Pengeluaran Pada Kartu Persediaan

5. Bagian Transportasi (Sopir)
Penjualan langsung (Barang langsung dari Supplier)
a. Menerima PO/Memo, Delivery Order dari bagian Stock & Delivery
b. Meminta barang ke supplier menggunakan PO/Memo
c. Menerima surat Jalan/Surat Pengantar Supplier
d. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh supplier dengan memo/Po/Surat Jalan Supplier
e. Menanda tangani Surat Jalan Supplier dan meminta copynya.
f. Membawa dan Menyerahkan barang ke customer
g. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
h. Meminta Lembar Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
i. Menyerahkan Delivery Order lembar 1 & 2 kepada Invoice (melalui Kurir)
j. Menyerahkan Copy Surat Jalan/Surat Pengantar Supplier yang telah ditanda tangani ke bagian Stock. & Delivery (melalui Kurir)

6. Penjualan Barang Dari Stock Gudang
a. Menerima Surat Perintah/Permintaan pengeluaran Barang, Delivery Order
b. Meminta barang ke gudang dengan meyerahkan Surat Perintah/Permintaan Pengeluaran Barang.
c. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh bagian gudang
d. Menanda tangani Surat Perintah/Permintaan barang dan meminta copynya kepada bagian gudang.
e. Menyerahkan barang kepada customer
f. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
g. Meminta Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
h. Menyerahkan delivery Order lembar 1& 2 kepada bagian Invoice (melalui Kurir)
i. Menyerahkan Surat Perintah Pengeluaran barang yang telah ditandatangi ke bagian Stock & Delivery. (melalui Kurir)



7. Bagian Invoice/Faktur
a. Menerbitkan Faktur berdasarkan data delivery order yang telah di entry oleh bagian stock & delivery. Pembuatan faktur ini cukup dengan memasukan nomor order penjualan yang sudah direkam file server
b. Menerbitkan faktur pajak.
c. Menerbitkan listing penjualan harian
d. Mendistribusikan Dokumen
1) Invoice/Faktur, Faktur Pajak lembar ke-1, Deliveri Order lembar ke-1 ke bagian Kredit
2) Tembusan Penjualan ke pemegang buku piutang
3) Tembusan Jurnal, Faktur Pajak lembar ke-2, Faktur Pajak Lembar ke-2 Ke bagian buku besar
4) Mengarsip Invoice lembar ke-4, Delivery order lembar ke-2, faktur pajak lembar Extra Copy.

8. Bagian Administrasi Keuangan
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Bagian administrasi keuangan yang berhubungan dengan system penjualan adalah :
1. Bagian Piutang
a. Menerima faktur lembar ke-2 & 3 dari bagian Invoice
b. Merekam data transaksi penjualan dengan cara memasukan nomor order penjualan. Perekaman meliputi data transaksi piutang
c. Mengarsip lembaran faktur lembar ke-2 urut tanggal
d. Mengumpulkan faktur lembar ke-3 dalam suatu periode harian
e. Menyerahkan satu kumpulan (batch) dari faktur lembar ke-3 bersama batch control sheet bersangkutan ke bagian buku besar.
f. Membuat surat penagihan
2. Bagian buku besar
a. Bagian Jurnal Penjualan
1) Menerima copy list penjualan harian yang dilampirkan copy faktur (tembusan Jurnal) dan Delivery Order lebar ke- 2 yang telah diverifikasi oleh penerima barang.
2) Menerima copy Faktur Pajak.
3) Mencatat Jurnal transaksi Penjualan
b. Bagian Jurnal Pembelian
1) Menerima Copy Po dari bagian pembelian
2) Menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan
3) Mencatat Jurnal transaksi yang menyebabkan timbulnya utang

9. Bagian pengolahan IT/Data elektronik
Bagian IT tidak melakukan fungsi pemasukan data karena semua input telah dimasukan melalui terminal masing-masing bagian. Yang dilakukan oleh bagian ini adalah mengendalikan arus informasi dan mengevaluasi laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang selanjutnya diserahkan ke bagian yang berwenang untuk dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Bagian IT memberikan support terhadap berjalannya arus informasi dengan baik, pengendalian proses, pemilihan teknologi dll.
Jumlah personal untuk mengisi bagian-bagian tersebut diatas sangat tergantung pada kebutuhan dimana ada bagian yang dapat digabung sehingga beberapa bagian ditanggani oleh seorang personil dan sebaliknya ada bagian yang harus dimekarkan sehingga satu bagian diisi oleh beberapa personal. Arus dokumen disesuaikan dengan bagian yang ada.

J. Sumber daya
• Hardware : Menggunakan fasilitas yang telah tersedia dengan tambahan link
• Software : Aplikasi optional yang digunakan untuk mempermudah dalam pekerjaan
• Brainware : orang yang menggunakan fasilitas tersebut

K. Sasaran/target
1. Automatisasi system akuntansi Penjualan
a) Terbentuk system pengolahan data terdistribusi
b) Mengurangi volume pekerjaan bagian akuntansi
c) Menghindari keterlambatan laporan akuntansi Penjualan

L. Kesimpulan Dan Saran

Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa :
a. Dengan mengaplikasikan sistem penjualan barang berbasis web ( Web Base ) maka kita dapat melakukan promosi / pengenalan produk - produk yang ada secara efisien dan efektif.
b. Kemudahan bagi pelanggan untuk dapat memperoleh informasi secara jelas mengenai produk –produk yang ada, sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung ataupun menunggu pengiriman informasi produk.
c. Dapat mengurangi biaya pengiriman informasi produk dan mendukung system yang telah ada.

10 PRINSIP MENJUAL



10 Prinsip Dalam Menjual

1. Anda menjual kepada manusia. Oleh karena itu yang dibutuhkan adalah people skill karena setiap manusia memupunyai kepribadian berbeda.
2. Anda menjual diri anda sendiri, profil anda menentukan untuk memulai sesuatu relasi. Mereka akan membeli kepada orang yang dapat mereka percaya. Dan anda tidak akan dapat menjual apabila anda sendiri tidak percaya dengan produk yang akan anda jual. Seorang sales yang baik tidak pernah menyombongkan diri tetapi sabar dan dapat menghargai orang lain
3. Seorang sales yang baik dapat melakukan pertanyaan dengan baik. Pertanyaan yang baik akan menjadi awal untuk mengetahui kebutuhan pelanggan, solusi yang dapat kita berikan dan menutup suatu transaksi. Ingat rumus sederhana : Apa, Dimana, Kapan, Yang mana, Mengapa, Siapa, Bagaimana?
4. Setiap kelebihan atau spesifikasi produk anda harus dapat dihubungkan dengan keuntungan yang dapat diperoleh calon pelanggan anda, oleh karena itu tidak perlu mengungkapkan semua secara bertele tele.
5. Kembangkan kemampuan untuk mendengarkan orang lain
6. Anda harus dapat menjelaskan dan memberikan gambaran apa saja yang dapat diperoleh mereka nantinya dengan membeli produk anda
7. Keputusan membeli bukan berdasarkan perhitungan logika tetapi perasaan yang mempengaruhi pelanggan anda sekarang. Misalnya anda menjual peralatan security, hanya akan berhasil apabila memang palanggan anda mempunyai keinginan untuk memperoleh rasa aman. Apabila belum maka harus menjalani proses yang cukup lama dan kemungkinan berhasilnya akan menurun.
8. Anda harus ditunjang oleh pengetahuan produk yang baik. Ini dapat meningkatkan kredibilitas anda dan mempercepat proses closing.
9. Anda harus berusaha membuat sesuatu yang istimewa dibanding dengan competitor anda. Baik produk maupun diri anda sendiri.
10. Jangan menjual melulu bersasarkan kepada harga. Jadikanlah solusi dan professionalitas anda sebagai sesuatu yang lebih layak untuk dihargai dengan nilai tinggi.

4 SIFAT DASAR MANUSIA


4 SIFAT DASAR MANUSIA


Berhubung tema yang sedang saya pelajari di kampus adalah sifat sifat manusia ( kecakapan antar personal) maka dalam postingan kali ini, saya akan share kepada sahabat blogger tentang 4 sifat dasar manusia beserta kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sebelum kita bahas tentang kelebihan dan kekurangan 4 sifat ini,lebih baik kita mengenal dulu siapa ke 4 ifat ini,,beliau adalah ;

KOLERIS
MELANKOLIS
PLEGMATIS
SANGUNINIS

KOLERIS
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
Your browser does not support iframes.

KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer

MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan

PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.

SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.


MENGATASI PENOLAKAN


Kalau anda seorang marketer, sudah pasti anda pernah mengalami penolakan dari konsumen. Penawaran yang sudah anda lakukan tidak bersambut dengan baik. Ya, ini ada kaitannya dengan kesiapan konsumen membeli. Kalau mereka belum siap, sebaik apapun penawaran anda, sebaik apapun produk anda, akan kandas karena konsumen belum siap membeli. Sebaliknya, tanpa di-follow up pun kalau sudah siap membeli mereka pasti akan langsung membeli. Nah, berhubungan dengan tema kali ini tentang penolakan konsumen, kalau penawaran yang sudah anda berikan tidak mendapat respon positif, apa yang bisa anda lakukan? Ada beberapa tips marketing yang bisa anda gunakan jika sedang dalam kondisi seperti ini. Tanyakan kenapa. Tidak perlu ragu, tanyakan kenapa pada konsumen. Mengapa mereka belum memutuskan membeli produk anda. Dengarkan dengan respek alasan mereka. Sangat baik jika sambil ditulis. Dan jangan lupa ucapkan terimakasih. Katakan juga bahwa anda tidak akan “mengganggu” mereka lagi sampai memiliki sesuatu yang lebih baik untuk ditawarkan. Coba berkaca. Bandingkan penawaran anda dengan produk kompetitor. Bandingkan manfaat, fitur-fitur, dan harga. Apakah penawaran anda lebih baik? Latih Teknik Marketing. Asah kemampuan menawarkan anda. Tawarkan manfaat terbesar yang akan didapatkan konsumen dari produk anda. Sesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Gunakan pendekatan emosional dalam penawaran yang anda lakukan. Sampaikan juga testimoni orang yang sudah pernah merasakan manfaatnya. Hubungi lagi. Setelah anda dengarkan apa penjelasan penolakan konsumen, dan sekarang anda memiliki penawaran yang lebih baik, jangan ragu segera hubungi mereka lagi. Mereka akan mendengarkan penawaran terbaru anda dan biasanya tidak akan menolak lagi. Percaya Diri. Meski dihujani berbagai penolakan, tetaplah miliki keyakinan bahwa produk anda yang terbaik. Anda harus meyakini itu sepenuhnya. Sebab kalau anda sendiri tidak yakin, bagaimana anda mau meyakinkan orang lain?



STRATEGI SUPAYA KONSUMEN MEMBELI


Supaya kegiatan internet marketing Anda bisa berjalan tepat pada sasarannya, maka Anda perlu menerapkan strategi marketing yang benar dan tepat. Strategi marketing yang benar dan tepat bisa disebut berhasil jika strategi tersebut mampu “menjinakkan” hati konsumen untuk takluk kepada penawaran Anda. Sebagai seorang marketer tentunya Anda tentunya mempunyai resep masing-masing bagaimana menaklukkan hati konsumen agar mau membeli produk yang Anda tawarkan. Namun bila Anda belum memiliki resep dan strategi marketing tersebut….Baiklah saya akan membeberkannya untuk Anda, apa saja itu ? Simak ulasan berikut ini: 1. Strategi Produk Sebelum Anda memasarkan lebih jauh, sebaiknya Anda perlu mengetahui produk yang akan Anda pasarkan, kepada siapa produk tersebut akan Anda pasarkan dan kemana Anda harus memasarkan produk tersebut. Itulah beberapa pertanyaan yang perlu Anda jawab, karena meskipun Anda mempunyai produk sebagus apapun kalau konsumen tersebut tidak menghendakinya, maka dipastikan produk Anda tidak laku. Begitupula dengan penentuan wilayah target marketing Anda. Untuk itulah hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam menerapkan strategi marketing produk  ini adalah fokus terhadap apa yang sedang dibutuhkan calon konsumen, bukannya hanya memikirkan produk sendiri dengan sudut pandang kacamata Anda. 2. Nilai Tambah Produk Setelah Anda mengenali produk Anda, selanjutnya adalah tonjolkan nilai lebih produk Anda, tentunya harus lebih baik dibanding pesaing. Kalaupun yang Anda jual adalah jasa, tentunya layanan jasa Anda harus memiliki service yang lebih baik dibanding pesaing, semakin tinggi nilai tambah yang Anda berikan, semakin tinggi pula potensi tingkat terjadinya penjualan. Anda juga bisa memberikan bonus yang sekiranya bisa menaikkan konversi, biasanya produk bonus ini produk yang masih relevan dengan produk utama Anda. 3. Sales Letter yang menjual Sales letter merupakan komponen yang tak kalah penting dalam menentukan sukses gagalnya kegiatan internet marketing, karena dari sini konsumen akan menilai dan mengetahui gambaran umum produk yang Anda pasarkan. Di sinilah kemampuan Anda sangat dibutuhkan dalam kaitannya mempengaruhi prospek lewat sales letter yang Anda presentasikan, namun demikian Anda tetap harus menjaga etika bahasa marketing yang Anda gunakan dengan tidak berdusta dan tetap menjaga etika agar kelak konsumen tidak merasa tertipu sesuai janji pada sales letter Anda. Kalau Anda kesulitan membuat sales letter sendiri, Anda juga bisa sewa seorang copywriter yang sekarang banyak orang yang menjual jasa seperti ini, jika Anda seorang Affiliate Anda juga bisa menggunakan artikel marketing tentunya yang menjual. 4. Penentuan Harga Harga merupakan pertimbangan konsumen dalam membeli sebuah produk, semakin harga yang Anda berikan miring, semakin membuat konsumen melirik produk Anda, tentunya Anda juga harus bisa menyesuaikan dengan kualitas produk yang Anda pasarkan. Bisa saja Anda memberikan harga diskon kepada prospek tersebut atau harga Anda tetap normal asal kualitas produk tetap menonjol daripada yang lain. 5. Cara Promosi Ada beberapa teknik dan cara promosi di internet yang bisa Anda gunakan, tinggal sesuaikan saja dengan kondisi Anda seperti budget, target market, efektifitas dan efesiensi. Kalau budget Anda memadai, Anda bisa pilih iklan jalur cepat seperti iklan PPC Google Adwords, kalau yang lokal bisa KlikSaya.Com, KumpulBlogger.Com, Adsensecamp.com dll. Namun sebaliknya jika budget Anda mimim, bisa pilih jalur lambat tapi juga tidak kalah efektif dan yang saya maksud di sini adalah search engine optimization (SEO). Teknik ini memang membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan dibutuhkan kesabaran untuk menggunakannya, namun jika Anda bisa berhasil menerapkan teknik ini, atau setidaknya bisa masuk TOP 10 Google di keyword yang Anda targetkan, maka sudah bisa dipastikan penjualan Anda juga ikut melonjak, bahkan bisa menjadi promosi gratis karena Anda sudah tidak memerlukan biaya promosi lagi dan Google bisa menjadi pelayan setia memberikan kepada Anda traffik secara cuma-cuma.


Sabtu, 24 Desember 2011

KENDALIKAN HIDUP KITA


Bila diajukan pertanyaan kepada Anda, "Apakah Anda sendiri yang mengukir kisah hidup Anda, atau Anda membiarkan orang lain dan keadaan yang mengukir hidup Anda?" Kira-kira, apa jawaban Anda? Mungkin sebagian Anda akan menjawab, "Ya, tidak tahulah mas Jamil, tapi rasa-rasanya sih saya sendiri yang mengukir kisah hidup saya..."
Untuk membantu menemukan jawaban itu, mari kita rujuk tulisan Scott Young. Dalam salah satu artikelnya Scott Young  menuliskan beberapa ciri yang menunjukkan bahwa Anda dikontrol oleh orang lain atau keadaan. Pertama, Anda tidak menyukai pekerjaan Anda, tetapi Anda bertahan di tempat itu. Mengapa Anda bertahan? boleh jadi karena Anda sudah terlanjur merasa 'aman' dan 'comfort' dengan apa yang Anda dapatkan. Atau boleh jadi karena tekanan orang-orang di sekitar Anda.
Ciri kedua, hidup Anda selalu disibukkan dengan melunasi satu tagihan dan tagihan berikutnya.  Parahnya lagi, apabila tagihan Anda semakin lama bukannya semakin berkurang tetapi malah semakin bertambah. Setiap saat debt collector dari koperasi, kartu kredit, bank, rentenir datang menghampiri rumah atau kantor Anda.
Ciri ketiga, Anda merasa bertanggungjawab untuk melaksanakan sesuatu yang sebenarnya tidak Anda sukai. Tapi mau tidak mau, harus dikerjakan.
"Nah, kalau begitu bagaimana caranya agar saya bisa mengukir kisah hidup saya sendiri?" Berikut saya kutip beberapa pendapat Scott Young dalam artikelnya tersebut.
Aturan pertama, jangan pernah biarkan siapa pun mendikte hidup Anda. Sekalipun ia adalah orangtua Anda, pasangan Anda, anak Anda, atasan Anda, atau siapa pun. Bersikaplah terbuka terhadap semua masukan dari siapa pun, namun pastikan bahwa keputusan final ada di tangan Anda. Termasuk diantaranya dalah urusan karir, pendidikan, hubungan, dan seterusnya. Ingatlah selalu, ini adalah hidup Anda, Anda-lah pemain utamanya, dan Anda kelak yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Sang Pencipta.
Aturan kedua, kendalikan keuangan Anda dan jangan biarkan uang yang mengatur Anda. Mengapa? Karena uang bisa menjadi sumber daya yang memajukan hidup Anda, atau menjadi penjerat yang mengatur hidup Anda. Kebebasan finansial bukanlah tentang kemampuan untuk bisa membeli seluruh barang mewah yang Anda inginkan di dunia, melainkan juga bisa berarti kemampuan menjadikan uang sebagai alat, dan bukan sebagai perusak hidup Anda.
Aturan ketiga, apa pun yang menjadi kekurangan Anda, yakinlah bahwa itu bisa dilatih dan ditingkatkan. Jadi, kalau ada yang mengatakan Anda kurang ini atau kurang itu, jangan pesimis. Tanamkanlah dalam pikiran Anda asumsi bahwa saat ini Anda hanya belum menggali secara maksimal kekuatan Anda di bidang itu. Setelah itu, belajar dan kembangkanlah diri Anda setiap waktu.
Semoga Anda sendirilah yang mengukir hidup Anda
Seberapa BESAR (kecil) kah NILAI DIRI Anda…?
Beberapa waktu yang lalu, sewaktu memberikan pelatihan di sebuah bank swasta terkemuka di Indonesia, saya bertemu dengan Office Boy (OB) mantan bawahan saya. Saya masih mengingatnya karena ‘performance’-nya termasuk yang di bawah rata-rata. Datang seringkali terlambat, jam 3 sore dicari seringkali sudah tidak di tempat, ketika ada tamu seringkali orangnya menghilang.
Jadi mudah bukan untuk membuat atasan mengingat anda: jadilah yang terbaik (di atas rata-rata) atau jadilah yang terburuk (di bawah rata-rata)!   Karena sudah banyak orang rata-rata, makanya atasan sulit untuk mengingat.  
Saya menyapanya dan bertanya tentang dirinya, pekerjaannya, keluarganya, dan kehidupannya sekarang. Mungkin sudah banyak perubahan karena sudah hampir 10 tahun kami berpisah (ketika itu saya memutuskan untuk melanjutkan kuliah Pasca Sarjana di Inggris).
Ternyata, I was very suprised, saat inipun dia masih bekerja sebagai seorang OB dengan penghasilan tidak beda jauh dari penghasilannya 10 tahun yang lalu.
Dia mulai berkeluh kesah: hidup ini susah, cari pekerjaan sulit, kebutuhan pokok selalu melambung padahal gaji naik hanya sedikit, atasan tidak fair (tidak pernah memberikan kesempatan), rekan kerja tidak pernah mendukung, dlsbnya.
Sebelum dia curhat lebih lama, saya menyelanya: Semua itu adalah PILIHAN anda, anda yang membuat hal-hal yang disebutkan di atas terjadi! Dia KAGET?!
Saya (S): Coba pikirkan ketika anda masih bekerja bersama saya dulu, sudahkah anda memberikan yang terbaik yang bisa anda berikan? Apakah anda berusaha untuk selalu memberikan lebih atau ketika OB lain memberikan lebih, anda mencibir dan menyebut mereka sebagai ‘penjilat’ atau orang yang tidak ‘realistis’?
Dia (OB): Tapi kan kami dibayar hanya UMR, kami berada di posisi paling bawah dalam hierarki organisasi, ngapain kami memberikan lebih dari job desc yang ada?
S: Nah itulah, ketika anda bilang ngapain memberikan lebih berarti saat itulah anda telah dinilai atau dicap tidak akan mampu untuk mengerjakan lebih dari job desc yang diberikan. Anda tidak akan pernah diberi kepercayaan lebih karena anda tidak pernah menunjukkan bahwa anda sebenarnya mampu.
OB: Tapi kami kan hanya OB, mana mungkin untuk naik jabatan. Sekali OB pensiunnya juga OB bukan?
S: Kata sapa? Apakah anda pernah bertemu dengan Tuhan dan Dia mengatakan bahwa nasib anda adalah sebagai seorang OB hingga anda pensiun? Kalau anda mau tahu, ada seorang OB seperti anda, yang pendidikannya hanya SMA, tapi dalam waktu 19 tahun bisa menjadi seorang Vice President bank asing terkemuka di Indonesia. Anda kaget?
OB: Tapi kalau saya melakukan dan memberikan lebih nanti saya disebut ‘penjilat’ atau ‘carmuk’ (cari muka) oleh rekan-rekan saya? Gimana dong?
S: Itulah yang membedakan orang rata-rata dengan orang di atas rata-rata. Orang rata-rata akan mencari alasan dan pembenaran diri untuk menyesuaikan GOAL yang ingin dicapai dengan kemampuan dirinya, sama seperti anda saat ini. Anda mencari 1001 alasan untuk membenarkan dan men-justifikasi perilaku, tindakan, dan kebiasaan anda, bahwa sebagai seorang OB ngapain bekerja dan memberikan lebih. Kan nasib anda hanya OB dan pensiun juga sebagai OB, betul bukan?
Beda dengan orang di atas rata-rata, mereka akan menyesuaikan KEMAMPUAN dengan goal yang sudah mereka tetapkan sebelumnya. Mereka akan terus meng-upgrade kemampuan untuk mencapai target dengan lebih cepat dan lebih baik. Mengapa anda tidak menggunakan 1001 alasan tadi untuk membantu anda untuk mencapai target atau tujuan hidup anda?
Buat 1001 alasan mengapa dan bagaimana anda harus mencapai target anda dibanding membenarkan dan men-justifikasi kenapa saya tidak berhasil!
OB: Termasuk memberikan dan mengerjakan lebih dari job desc yang diberikan?
S: Yesss! Ketika anda memberikan dan mengerjakan lebih dari nominal gaji anda yang dibayarkan berarti anda meningkatkan NILAI DIRI anda. Terus tingkatkan NILAI DIRI anda sehingga rekan kerja, atasan, bawahan, bahkan orang di luar organisasi tahu nilai diri anda! Ketika nilai diri anda luar biasa, orang lain yang akan ‘hunting’ dan memburu anda, bahkan berlomba-lomba untuk merekrut anda.
Sebaliknya ketika anda mau resign karena tidak ada kecocokan dan atasan sama sekali tidak berusaha menahan anda berarti nilai diri anda lebih rendah dibanding nomimal gaji yang dibayarkan. Ngapain atasan harus menahan anda yang di bawah rata-rata? Di luar sana ada jutaan pengangguran yang siap dan mau memberikan lebih dibanding anda.  
Seorang rekan yang sewaktu bekerja di bawah pimpinan saya, terus menerus mengeluh, komplain, dan tidak puas dengan gaji yang dibayarkan serta fasilitas yang diberikan. Ketika dia resign, saya tidak menahannya. Sekarang dia sudah menganggur hampir 1 tahun. Dia mencoba untuk berusaha tetapi ternyata hasil yang diperoleh tidak mencukupi biaya hidup keluarganya. Menunjukkan apa? Bahwa ternyata gaji yang saya bayarkan saat itu melebihi nilai dirinya (over paid), bukan?!  
Jadi di sini, saya hanya memprovokasi anda: kerjakanlah dan lakukanlah melebihi nominal gaji yang dibayarkan sehingga otomatis anda meningkatkan nilai diri anda! atau sebaliknya, mengambil sikap sebagai penonton, menjadi ‘komentator’ yang setia, mencibir orang lain sebagai ‘penjilat’ atau ‘tidak realistis’, dan membenarkan serta men-justifikasi perilaku, tindakan, kebiasaan, dan belief anda yang kurang bermanfaat sehingga otomatis anda menurunkan nilai diri anda!



MOTIVASI DIRI


Bagaimana Memotivasi Diri???

motivasi21 Bagaimana Memotivasi Diri???Seringkali rutinitas dan berbagai masalah yang datang silih berganti setiap hari membuat kita kehilangan motivasi untuk mendapatkan yang lebih baik dalam kehidupan. Hingga semua tujuan kita mengabur dan lama-kelamaan menghilang. Berikut kami sampaikan tujuh cara untuk mendapatkan motivasi setiap hari:
1. Ciptakan Hasrat – Lihat imbalan dari usaha anda secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi untuk membuat rencana anda cepat terwujud. Bayangkan rumah impian anda setiap hari, dan ini akan memberikan anda dorongan untuk menjadikannya nyata.
2. Ciptakan Rasa Sakit – Dalam program Neuro-Linguisticmereka mengajarkan pada anda untuk menghubungkan rasa sakit dengan tidak melakukan tindakan. Gambaran kekasih Anda keluar dengan orang lain. Saat anda menyaksikan itu dengan diam-diam, hal itu mungkin membuat anda termotivasi membicarakan hal-hal yang anda hindari dengan pasangan anda.
3. Bicarakan Rencana Anda – Bicaralah pada pasangan anda tentang rencana anda atau tuliskan dalam selembar kertas apa yang akan anda lakukan lalu tempelkan di kulkas.
4. Miliki Sebuah Ketertarikan yang Nyata – Jika tak ada ketertarikan sama sekali, mungkin anda perlu melakukan sesuatu. Untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran Anda.
5. Miliki Energi – Kafein akan memberikan rasa sehat untuk sesaat, tetapi dalam satu atau lain cara, anda membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap harinya, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.
6. Ciptakan Keseimbangan Mental – Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika anda dalam keadaan tertekan. Hilangkan beberapa perasaan negatif dalam diri anda, atau pada akhirnya pilih kerjakan pekerjaan penting saat anda dalam mood yang bagus.
7. Ambil Sebuah Langkah Kecil – Lakukan pengumpulan untuk satu tas besar daun-daun di halaman dan dengan segera anda akan membersihkan halaman. Setiap sebuah langkah kecil yang anda ambil untuk mencapi tujuan akan memberikan motivasi pada anda setiap hari. (buzz/erl)


Bagaimana Cara Membangun Disiplin Diri?

ilustrasi disiplin diri 185x200 Bagaimana Cara Membangun Disiplin Diri?Salah satu pondasi yang dibutuhkan semua orang untuk meraih suksesadalah kedisiplinan. Membiasakan diri untuk selalu disiplin dalam segala hal membuat seseorang belajar bekerja secara terencana, hingga semua kewajiban yang menjadi tugas utamanya dapat terselesaikan dengan tuntas.
Namun sayangnya, selama ini sebagian besar orang masih beranggapan bahwa sebuah kedisiplinan hanya akan membatasi diri kita untuk memiliki kebebasan. Hampir semua kegiatan maupun kewajiban telah diatur sesuai jadwal, sehingga banyak orang merasa terpaksa untuk mengikuti semua jadwal yang telah ditentukan.
Hal inilah yang sering membuat seseorang merasa berat untuk mulai berdisiplin. Dan lebih memilih bebas melakukan semua kegiatan sesuai dengan keinginan hatinya. Padahal tanpa membiasakan diri untuk disiplin, mustahil seseorang dapat meraih suksesnya. Lalu, Bagaimana cara membangun disiplin diri?
Mari kita bahas bersama hal-hal apa saja yang sebaiknya Anda lakukan, agar kedisiplinan dapat tertananam dalam diri Anda.
Pertama, mulailah dengan memotivasi diri Anda sendiri.Hal utama yang Anda perlukan untuk membangun disiplin yaitu memotivasi diri Anda untuk terbiasa disiplin dalam berbagai kesempatan. Mungkin pada awalnya kebiasaan ini cukup berat untuk Anda jalankan, namun setelah Anda dipaksa menjalankannya setiap hari, maka lama-kelamaan hal tersebut akan menjadi budaya yang tertanam kuat dalam diri Anda.
Kedua, membuat target yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Dengan membuat sebuah target dengan batas waktu tertentu, maka secara tidak langsung Anda akan mulai belajar disiplin dan merencanakan segala hal dengan teratur, guna mencapai target sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Meskipun berawal dari perasaan terpaksa, namun jika dilakukan berulang-ulang maka pada akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan yang Anda lakukan dengan suka rela.
Ketiga, biasakan untuk tidak menunda segala tugas Anda.Sebisa mungkin kerjakan semua tugas dengan segera, sebab semakin lama Anda menunda sebuah pekerjaan maka akan semakin sulit juga Anda untuk memulainya kembali. Inilah yang menjadi kebiasaan buruk kita, terbiasa menggampangkan sebuah pekerjaan dan menundanya hingga akhirnya hasil yang didapatkan juga kurang optimal.disiplin diri 200x193 Bagaimana Cara Membangun Disiplin Diri?
Keempat, memiliki tekad dan komitmen yang kuat. Tanpa adanya tekad dan komitmen yang kuat, maka semua jadwal yang telah Anda susun dan semua target yang telah Anda tentukan hanya akan menjadi wacana saja. Karena itu, kuatkan tekad dan komitmen Anda untuk mulai belajar disiplin. Bila Anda masih kesulitan, mulailah dari hal-hal yang paling mudah. Hingga akhirnya tekad dan komitmen Anda semakin hari semakin meningkat.
Kelima, action (lakukan) dari sekarang. Setelah Anda merencanakan semua jadwal dengan rapi, dan berkomitmen kuat untuk belajar disiplin. Selanjutnya terapkan semuanya dalam kehidupan sehari-hari Anda. Biasakan budaya disiplin dari sekarang, dan lihatlah perubahan besar yang akan Anda dapatkan.
Pastikan budaya disiplin telah tertanam dalam diri Anda, karena berawal dari sebuah kedisiplinan segala kendala meraih suksesdapat Anda lewati dengan baik. Semoga sedikit motivasi bisnisuntuk pekan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Selamat berkarya dan salam sukses.


Motivasi Diri Untuk Mencapai Kesuksesan

mencapai kesuksesan 187x200 Motivasi Diri Untuk Mencapai KesuksesanSUKSES!!! Sebuah kata yang begitu sederhana, namun membutuhkan proses panjang untuk mencapainya. Selain membutuhkan sebuah proses yang cukup panjang, dalam mencapai kesuksesan juga dibutuhkan adanya motivasi diri yang kuat. Karena dengan berbekal motivasi diri yang kuat, secara tidak langsung mampu menggerakan kita untuk mulai berusaha mendekatkan diri dengan kesuksesan yang dicita-citakan.
Pentingnya motivasi diri untuk meraih kesuksesan tidak dapat diragukan lagi. Tetapi untuk menumbuhkan motivasi dalam diri seseorang tidaklah mudah, karena motivasi juga sering dipengaruhi oleh perasaan dan emosional yang ada dalam diri seseorang. Misalnya saja saat sedang mengikuti seminar motivasi, emosional Anda saat mengikuti seminar tersebut pasti akan naik sehingga Anda begitu termotivasi untuk mewujudkan cita – cita yang ingin dicapai. Namun lihat motivasi Anda setelah satu bulan tidak mengikuti seminar tersebut, motivasi diri Anda akan menurun drastis jika tidak memperoleh siraman motivasi secara rutin.
Berikut beberapa cara rutin yang dapat digunakan untuk menumbuhkan motivasi dalam diri kita untuk mencapai kesuksesan :
  1. Mulailah bermimpi dengan akan kesuksesan yang akan Anda raih dengan rasa senang. Dengan adanya rasa senang, Anda akan termotivasi untuk menjalankan semua proses tanpa merasakan beban sedikitpun.
  2. Gunakan impian yang ingin dicapai untuk mempengaruhi pikiran bawah sadar Anda. Karena pikiran bawah sadar kita akan mempengaruhi perilaku dan kegiatan yang kita lakukan sesuai dengan apa yang kita cita – citakan.
  3. Rajin mencari inspirasi. Carilah inspirasi memacu semangat Anda untuk meraih sukses, misalnya dengan membaca buku perjalanan orang – orang yang telah sukses ataupun mengikuti seminar motivasi yang belakangan ini sering diadakan.
  4. Bekerjakeras dan selalu bertanggungjawab. Cara yang kedua ini sangat diperlukan karena dengan kerja keras, semua hambatan serta kegagalan yang terjadi dapat diatasi. Serta dengan adanya rasa tanggungjawab dapat memotivasi kita untuk memberikan hasil yang terbaik.
  5. Pilihlah lingkungan yang dapat mendukung impian Anda. Pilihlah teman atau komunitas yang memiliki impian sama dengan Anda, karena dengan dukungan lingkungan sekitar Anda dapat memperoleh motivasi positif dari mereka. Selain itu ada rekan – rekan Anda juga siap memberikan bantuan jika Anda mendapatkan kesulitan dalam menjalankan proses yang ada.
  6. Disiplin dan konsisten akan kesuksesan yang ingin dicapai. Tanamkan kedisplinan sejak sekarang, karena dengan membiasakan diri dengan disiplin akan membiasakan diri kita memiliki tujuan dan target yang ingin dicapai setiap harinya. Sehingga impian besar yang kita inginkan lebih cepat tercapai jika proses yang kita kerjakan, dilakukan dengan kedisiplinan.
  7. Kembangkan terus impian Anda. Usahakan pilih tujuan hidup yang tidak terlalu sederhana, karena impian yang terlalu sederhana membuat kita tidak sepenuhnya termotivasi. Karena untuk menumbuhkan motivasi dan kekuatan diri kita sebenarnya diperlukan sebuah mimpi besar yang ingin kita capai.
Kunci sukses seseorang tergantung dengan besarnya motivasi diri yang  dimilikinya. Kembangkan motivasi diri kita dan lakukan proses pencapaian impian Anda mulai dari sekarang. Salam sukses