Minggu, 15 Januari 2012

KARAKTER PENGUSAHA SUKSES


Karakteristik pengusaha sukses adalah :
1. Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.
Anda harus tahu betul apa yang membuat usaha anda berbeda dari para pesaing. Kembangkan sebuah visi dan laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang lain. Banyak pengusaha gagal karena mereka merasa bahwa ide baru yang mereka temukan lebih menarik daripada yang mereka jalankan sekarang. Pastikan kiat pengusaha sukses ini menjadi landasan pertama anda.
2. Harapan yang realistis.
Jika anda melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo pe rminggu, anda pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan anda lebih realistis, kemungkinan besar anda akan tetap berpegang padanya dan berhasil. Sangat jarang ada orang yang “kaya mendadak”, walaupun mereka telah menjalankan kiat pengusaha sukses.
3. Kemauan untuk membuat rencana.
Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang jelas untuk meraihnya. Mereka menerapkan kiat pengusaha sukses seperti mempelajari pasar, persaingan, dan mekanismenya, serta bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang mungkin akan dihadapi.
4. Fleksibilitas dan adaptabilitas.
Selain membutuhkan rencana dan fokus yang jelas, anda juga perlu memiliki kiat pengusaha sukses penting, yaitu fleksibilitas dalam menanggapi perubahan situasi. Dalam bisnis, dan juga hidup, segalanya berubah, dan masalah pasti ada.
5. Kemampuan untuk mengatasi kekhawatiran karena harus menjual.
Dalam artian tertentu, semua pengusaha adalah penjual. Anda tidak boleh takut berhadapan dengan konsumen, memotivasi pegawai, dan menjalin hubungan baik dengan pemasok. Anda tidak harus punya keahlian atau kiat pengusaha sukses tersebut saat memulai usaha, tetapi anda harus mempelajarinya agar usaha anda tetap berjalan.
6. Bersedia bekerja keras.
Tidak ada jalan pintas disini; menjalankan usaha berarti bekerja keras sepanjang waktu. Inilah kiat pengusaha sukses yang paling susah diterapkan.  Kesabaran adalah kunci sukses bisnis anda.
7. Tujuan pribadi yang jelas.
Kita semua punya keinginan yang berbeda-beda. Kita ingin punya banyak uang dan sekaligus sudah berada di rumah saat anak-anak pulang sekolah. Kita ingin mengontrol semua kegiatan tetapi produk dan jasa yang kita hasilkan sangat beragam. Tujuan-tujuan tersebut jelas saling bertentangan satu sama lain. Untuk mencapai keberhasilan, anda harus tahu kiat pengusaha sukses ini, yaitu fokus pada apa yang benar-benar penting bagi anda dan apa yang dapat anda capai.
8. Pengalaman.
Kiat pengusaha sukses yang terakhir adalah anda tidak perlu berpengalaman sebagai manajer sebuah perusahaan mobil untuk memulai bisnis mobil bekas. Tetapi anda harus punya pengalaman dalam bidang terkait atau pengalaman dalam menerapkan kemampuan yang anda miliki sebagai manajer, sebelum mengawali suatu usaha.
Dengan mempraktekan tips menjadi pengusaha sukses diatas, semoga anda dapat menjadi pengusaha sukses sespeti yang anda idamkan.

HUKUM BISNIS PARETO


Pernahkah anda mendengar hukum pareto? Atau anda pernah mendengar prinsip bisnis 80/20? Prinsip bisnis ini sangat penting untuk anda ketahui. Kalau belum, mari saya jelaskan sekilas.
Saya mendengar prinsip bisnis 80/20 atau hukum pareto ini pertama kali sewaktu saya menekuni bisnis multi level marketing. Penemunya adalah ekonom Italia Vilfredo Pareto (1848-1923).
Ngomong-ngomong, pada artikel saya tentang cari peluang usaha modal kecil, saya pernah menyinggung sekilas tentang “keterlibatan” saya di bisnis multi level marketing tersebut.
Tapi sekarang saya sudah mengundurkan diri karena berbagai pertimbangan. icon smile Satu Prinsip Bisnis Super Penting yang Wajib Anda Ketahui Back to the topic, pada waktu itu, upline saya mengatakan seperti ini : “Kamu harus presentasi sebanyak-banyaknya. Supaya 20% orang yang kamu presentasi join di grupmu”.
Dulu saya pikir prinsip bisnis itu hanya berlaku di dunia MLM. Ternyata prinsip bisnis pareto tersebut sangat berguna sekali di bisnis konvesional, bahkan di kehidupan kita sehari-hari. Sebenarnya prinsip bisnis 80/20 itu hanya menyatakan bahwa sebab, masukan (input) atau usaha yang sedikit biasanya membawa akibat, keluaran atau hasil yang besar.
Gambaran gampangnya seperti ini, 80% dari apa yang anda hasilkan dalam pekerjaan anda didapat dari 20% waktu yang anda habiskan. Jadi prinsip bisnis 80/20 itu menyatakan bahwa ada ketidakseimbangan yang mendasar antara sebab dan akibat, masukan dengan keluaran atau antara usaha dengan hasil. Contoh detailnya seperti ini :
Dalam dunia bisnis :
  • 20% produk biasanya menghasilkan sekitar 80% nilai penjualan.
  • 20% konsumen biasanya menghasilkan 80% keuntungan perusahaan.
Dalam masyarakat :
  • 20% penjahat melakukan 80% kejahatan.
  • 20% pengendara motor menyebabkan 80% kecelakaan.
Dalam rumah tangga :
  • 20% dari karpet anda digunakan sebanyak 80%.
  • Anda mengenakan 20% dari pakaian anda selama 80% waktu anda.
Dalam organisasi :
  • Dari keseluruhan mahasiswa, 20%nya serius untuk kuliah, 80% sisanya lebih sering hura-hura, termasuk saya waktu pertama kuliah dulu.
  • Dari keseluruhan pegawai negeri, sekitar 20% yang serius untuk mengabdi ke negara dan rajin masuk kantor. Sisanya ogah-ogahan dan sering mencuri waktu dengan pulang lebih awal.
Memang prosentase pasnya tidak mutlak 80% dan 20%. Itu hanya sebuah kaidah saja, bisa lebih dan tentu saja bisa kurang. Saya punya pengalaman menarik berkaitan dengan prinsip bisnis pareto ini.
Dulu saya berpikir keras. Gimana caranya ya biar saya punya downline 2 orang? Kemudian saya pakai prinsip bisnis 80/20 ini. Jadi kalau saya ingin yang join di grup MLM saya 2 orang, berarti saya harus mengundang 50 orang.
Dari 50 orang yang saya undang, saya perkirakan 20%nya datang ke presentasi saya, yaitu 10 orang. Dari 10 orang yang saya presentasi, 20%nya kemungkinan mau join ke grup saya, yaitu 2 orang. Waktu itu saya bayangkan berat sekali. “Mateng dah, terpaksa harus ngundang 50 orang”, pikir saya. Tapi memang harus seperti itu.
Dan ternyata yang join lebih dari 2 orang. Coba kalau saya berpikir seperti ini, supaya ada yang join 2 orang, berarti saya undang 2 kalinya saja lah, 4 orang. Begitu saya mau presentasi, bisa-bisa nggak ada yang datang.
Jadi saya ulangi lagi, prinsip bisnis pareto ini sangat bisa anda terapkan di dunia bisnis. Seperti misalkan anda mau memilih lokasi untuk usaha counter handphone. Usahakan anda cari minimal 10 ruko yang sesuai dengan kriteria anda, baru anda pilih satu sampai dua yang paling baik.
Begitu juga jika anda punya salesman. Paling dalam satu tim yang misal terdiri dari 10 salesman, cuman 2 orang yang menghasilkan omset terbesar anda. Saya sudah mengalaminya sendiri. Dulu tim penjualansaya terdiri dari 8 orang. Yang benar-benar bisa menghasilkan omset dengan kinerja yang baik hanya 1 orang.
Kesimpulannya adalah, setiap anda melakukan sesuatu, coba hubungkan dengan prinsip bisnis hukum pareto ini. Memang tidak sesederhana seperti yang telah saya paparkan diatas. Tapi paling tidak, anda sudah punya satu kiat bisnis-nya jika anda akan mengambil sebuah tindakan.
Tapi anda jangan punya pemikiran seperti ini lho, “Berarti kalau saya ingin punya satu istri, saya harus cari calon istri 10 orang. Kalau dua, berarti 20 orang calon istri. Berarti kalau menurut teori bisnis yang dipaparkan Om Nip-Nip, saya harus undang 100 calon istri ke rumah saya buat saya seleksi, kalau saya mau punya dua istri.”
Bisa berabe saya kalau anda sampai punya pikiran seperti itu. Apalagi kalau anda sudah beristri. Saya bisa kena damprat istri anda, ha..ha..ha..

INVESTASI , ASET ATAU LIABILITAS


Anda pernah ditawari peluang investasi menguntungkan? Atau ditawari investasi aman barangkali? Kalau saya dan “geng bisnis kecil-kecilan” saya sering sekali ditawari.
Mulai dari investasi emas, investasi properti, investasi reksadana serta investasi-investasi lainnya yang katanya menguntungkan. Kalau saya boleh kasih saran kepada anda, hati-hati.
Bukan karena investasi itu tidak menguntungkan. Bukan juga saya apriori terhadap orang yang menawarkan program investasi menguntungkan tersebut. Tapi sebelum anda terjun berinvestasi, ada baiknya ada pahami dulu apa itu aset dan apa itu liabilitas.
Begini, banyak sekali orang yang salah kaprah terhadap apa itu investasi. Terutama orang yang baru tahu tentang investasi dan ingin mencari tambahan penghasilan, termasuk saya. icon smile Hati Hati Jika Anda Ditawari Program Investasi Menguntungkan Yang paling sering terjadi adalah kasus beli rumah dan beli emas. Banyak yang menganggap rumah dan emas adalah aset.
Iklannya kira-kira seperti ini : “Segera Miliki Rumah Impian Anda, Sebuah Aset Masa Depan”. Atau kalau ditawari investasi emas, iklannya kira-kira seperti ini : “Emas, Investasi Menguntungkan yang Tak Ternilai Harganya”.
Bagi saya, masalah program investasi menguntungkan, beli aset atau apapun yang “berbau keuntungan” adalah perkara yang harus dicermati benar-benar. Saya punya satu pelajaran yang bagus dari Kiyosaki yang bisa anda terapkan jika anda mau berinvestasi. Saya akan jelaskan bertahap. Pertama, anda harus pahami dulu pengertian aset dan liabilitas.
  • Aset
    Aset adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang. Bentuknya apa terserah. Yang penting yang dinamakan aset adalah sesuatu yang bisa menghasilkan uang.
  • Liabilitas
    Liabilitas kebalikan dari aset. Liablitas adalah sesuatu yang membuat anda mengeluarkan uang.
Anda sudah paham kan? Ok, kedua : sekarang masuk ke contoh kasus tentang program investasi menguntungkan nih… Menurut anda, emas itu aset apa liabilitas? Mayoritas orang akan menjawab aset. Mengapa? Karena emas menghasilkan uang. Harganya cenderung naik.
Benar demikian? Kalau menurut saya belum tentu. Kalau anda membeli emas dengan harga misal 200 ribu kemudian anda jual dengan harga 400 ribu, itu baru namanya aset.
Tapi kalau anda beli emas dengan harga 200 ribu kemudian anda hanya bisa jual dengan harga 199,99 ribu, itu namanya liabilitas. Karena bukannya anda mendapatkan uang dari emas tersebut, tapi anda justru harus mengeluarkan uang. Anda tidak mendapatkan keuntungan, impas pun juga tidak. Nah sekarang, kalau ada yang mengatakan membeli rumah itu aset, anda sudah tahu jawabannya kan?
Jadi anda jangan tertipu dengan rayuan wiraniaga atau broker properti tentang program investasi menguntungkan. Jika anda beli rumah tapi yang anda lakukan hanya bayar pajak, bayar renovasi, bayar tukang buat benerin genteng dan sebagainya, itu mah bukan aset. Lain halnya jika anda beli rumah kemudian anda kontrakan, misal.
Sama halnya jika anda beli motor. Kalau tiap bulan anda harus keluarin uang buat service motor, benerin ina, inu… itu juga bukan aset. Beda kalau anda beli motor kemudian anda karyakan, seperti liputan saya tentang bisnis taksi motor misalnya. Itu baru aset, jika menguntungkan.
Dan pada akhirnya, hanya anda yang bisa membuat sesuatu itu menjadi aset dan sesuatu itu mejadi liabilitas. Jadi sekarang jika anda ingin membeli sesuatu, silahkan anda pikir untuk apa tujuan anda membeli.
Santai saja, tidak selamanya anda harus membeli aset. Tapi yang harus anda pahami sekarang adalah, anda tidak lagi membeli sesuatu yang orang katakan aset atau program investasi menguntungkan, padahal sebenarnya liabilitas bagi anda.
Kemudian kalau ada pertanyaan seperti ini, kalau menabung bagaimana? Apakah termasuk aset atau liabilitas? Kalau yang satu ini khusus. Anda bisa baca lengkapnya di artikel saya tentang menabung dan investasi.
Satu lagi. Setelah anda tahu perbedaan aset dan liablitas, anda juga harus memahami dan menerapkan juga prinsip bisnis pareto jika anda ditawari program investasi yang menguntungkan. Supaya pilihan anda banyak. Begitu saja dari saya, ada kurang lebihnya mohon maaf, he..he..he.. Ada yang mau memberikan komentar tentang investasi?

ASET & LIABILITAS


Kayaknya dari kemarin yang saya bahas masalah teknis bisnis melulu. Sampai-sampai saya lupa ada pelajaran penting tentang basic entrepreneurship yang sangat fundamental.
Makanya kali ini saya ambil topik tentang bagaimana caranya menjadi kaya dan sukses secara finansial. Sekilas terlihat tidak ada hubungannya antara pelajaran bisnis dengan cara menjadi kaya dan sukses finansial.
Tapi percayalah, ini ada hubungannya…bahkan teramat sangat erat. Cara inilah yang dilakukan oleh para investor sehingga mereka bisa menjadi kaya dan sukses secara finansial. Ok, mari kita bahas bersama-sama. Anda pernah dengar tiga pola dasar cash flow yang diterangkan oleh Robert Kiyosaki?
Kalau belum, tiga pola cash flow itu adalah cash flow untuk kelompok kaya, untuk kelompok miskin dan untuk kelompok menengah. Ngomong-ngomong, anda tahu cash flow kan? Cash flow adalah dari mana dan ke mana uang anda mengalir.
Perhatikan gambar berikut ini :
cash flow miskin 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)
Gambar diatas adalah cashflow kelompok miskin. Anda lihat panah hitam tersebut? Panah itu bergerakdari pekerjaan masuk melewati kolom pemasukan langsung meloncat ke kolom pengeluaran. Jadi begitu mereka dapat pemasukan dari pekerjaannya, semuanya habis buat membayar pengeluaran alias biaya hidup.
Entah buat  makan, minum, biaya sekolah anak, bayar tagihan listrik atau bayar tagihan telepon…tidak ada yang tersisa. Pola seperti ini sangat sulit untuk menjadi kaya dan sukses secara finansial. Padahal saya seperti ini deh… icon sad Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)
Kemudian yang kedua adalah cash flow kelompok menengah. Perhatikan gambar berikut ini :
cash flow menengah 300x300 Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)
Kalau kelompok cash flow yang ini, begitu mereka mendapatkan pemasukan, selain buat pengeluaran kebutuhan hidup seperti cash flow kelompok miskin, mereka akan menggunakannya untuk membeli liabilitas. Lihat panah hitamnya. Dari pekerjaan melewati kolom pemasukan masuk ke kolom liabilitas, loncat ke kolom pengeluaran.
Eniwei, anda tahu apa itu liabilitas? Kalau anda belum tahu apa itu liabilitas, silahkan baca artikel saya mengenai aset dan liabilitas. Jangan sampai terlewatkan. Karena dengan mengetahui perbedaan antara aset dan liabilitas, anda akan lebih mudah untuk menjadi kaya dan sukses secara finansial.
Kembali ke topik, cash flow kelompok menengah ini seringkali membelanjakan uangnya untuk membeli rumah bagus, membeli mobil baru, gonta-ganti handphone dengan seri yang terbaru atau menggunakan kartu kredit. Pola yang satu ini merupakan impian kebanyakan orang saat ini.
Mereka biasanya mempunyai pekerjaan dengan bayaran yang tinggi dan terikat dengan gaya hidup “kerja keras dan belanjakan“. Mereka selalu berpikir untuk mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang tinggi. Jarang dari kelompok mereka ini yang memikirkan dan melaksanakan ide bisnis.
Padahal di masa sekarang ini, susah untuk mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi. Jika anda memahamihukum pareto, anda akan buktikan bahwa pekerjaan bergaji tinggi tidak banyak. Ini juga bukan kelompok orang yang bisa menjadi kaya “yang sebenarnya” dan sukses secara finansial. Nanti akan saya jelaskan mengapa kelompok ini susah untuk sukses secara finansial.
Kemudian, apa rahasia cara menjadi jutawan dan bebas finansial? Jawabannya ada postingan saya selanjutnya… Don’t miss It… Selalu tongkrongin dokterbisnis.net kapanpun anda online, ok? icon smile Rahasia Cara Bagaimana Menjadi Kaya dan Sukses Secara Finansial (Bagian 1)

Senin, 26 Desember 2011

CLOSING YG BERHASIL



Masih ingat AIDA+C? Ya, itulah rumus sales letter seperti pernah anda baca di SMUO. Dijelaskan, proses penjualan bermula dari menarik perhatian (attention), membangkitkan minat (interest), membangun hasrat (desire), membuat mereka melakukan tindakan (action), dan melakukan penutupan (closing).
Di sini saya tak bermaksud menjelaskan ulang rumus tersebut. Sebab pastinya bagi para member Formula Bisnis sudah membaca dan memahaminya dengan baik. Yang dijelaskan dalam posting ini lebih terfokus pada usaha closing saja. Bagaimana usaha closing yang anda lakukan mampu mengubah prospek menjadi pembeli?
Yang perlu dicamkan, closing pasti berhasil jika terjadi situasi menang-menang (win-win). Prospek merasa beruntung mendapatkan solusi terbaik dari produk/jasa anda, dan anda beruntung bisa membantu prospek mengatasi masalahnya. Jika hanya satu pihak saja yang merasa win, closing tak akan terjadi alias tak terjadi transaksi.
Kapan situasi win-win itu muncul? Kalau anda sebagai penjual, saya rasa selalu berada pada situasi siap menjual. Berarti yang perlu anda lakukan tinggal mendorong agar situasi win tersebut juga tercipta pada prospek anda.
Bagaimana caranya? Ada banyak teknik closing. Di antaranya seperti misalkan memberi pilihan kepada prospek. “Anda memilih yang ini atau yang itu?” Bisa juga dengan memberikan garansi, bonus, dan lainnya. Silakan baca lagi di Inilah 10 Rahasia Menjual Produk Lebih Cepat. Dan bagi yang mengandalkan iklan di koran, silakan baca Tips Meningkatkan Closing dari Koran di blog InhouseBusiness.
Lalu dari mana anda tahu suatu keadaan merupakan saat paling tepat melakukan usaha closing? Biasanya kita bisa tahu dari sinyal-sinyal yang dikirimkan prospek. Coba amati apakah prospek anda sudah terdorong untuk membeli? Dan apakah mereka siap membeli produk anda? Jika iya, segera lakukan closing.
Di situlah sensitifitas kita bermain untuk mengenali waktu closing itu tiba. Jam terbang anda selama ini dalam marketing akan meningkatkan sensitivitas anda untuk mengenali saat itu tiba. Kadang tak jarang, jika prospek sudah benar-benar berada dalam kondisi win, mereka yang akan meng-closing sendiri. Atau setidaknya membantu anda agar cepat melakukan closing.
Pada dasarnya closing hanya soal memahami. Bagaimana anda memahami kondisi prospek, apa saja yang ditakutkannya, apa saja yang membuat prospek ragu, dan apa sajakah yang diinginkan prospek. Bila anda mampu memahami keseluruhan kondisi prospek dengan baik, saya yakin closing hanya soal waktu. Contohnya seperti yang dialami Mas Mufli di sini.
Menurut pengalaman, sering usaha closing tak hanya dilakukan sekali. Bahkan bisa jadi berkali-kali. Karena itu usaha closing perlu diterapkan lewat berbagai jalur marketing. Selain lewat sales letter, juga melalui email marketing, dan blog.
Lalu bagaimana jika setelah anda berkali-kali usaha closing ternyata prospek tak kunjung melakukan seperti yang anda harapkan? Tak mengapa. Karena marketer profesional bukan hanya bertujuan mengclosing untuk penjualan semata, namun yang tak kalah penting adalah membangun hubungan baik. Ingat banyak teman banyak rejeki!
Cara efektif untuk melakukan closing sales adalah dengan menerapkan urgensi. Urgensi atau keadaan yang mendesak membuat prospek merasa harus segera merespon penawaran secepat mungkin. Tugas anda sebagai seorang internet marketer adalah memberikan alasan yang tepat kenapa prospek harus segera melakukan itu.
Kenapa cara closing ini begitu penting?
Kebanyakan orang yang melihat sebuah penawaran akan berpikir kalau mereka mempertimbangkannya nanti. Akibatnya sekalipun mereka sebenarnya sangat tertarik dengan produk yang ditawarkan, namun karena lupa misal disebabkan rutinitas, maka mereka TIDAK AKAN PERNAH memesan produk anda.
Mereka melupakan produk yang sebetulnya bisa membantu mengatasi masalah yang sedang dihadapinya. Dari produk tersebut, mereka bisa mendapatkankerjasama bisnis; atau mungkin membuat hidup lebih sehat jika produknya berupa produk kesehatan. Dan anda sendiri sebagai seorang pemasar akan kehilangan penjualan. Tidak mau ini terjadi kan? Mari kita kupas lebih jauh untuk tips closing sales prospek tercepat.
Bicara tentang menciptakan keadaan mendesak dalam sebuah pemasaran, ada dua jenis produk:
  1. Produk yang di dalamnya sudah mengandung situasi mendesak.
  2. Produk yang perlu diciptakan situasi mendesak.
Produk yang di dalamnya sudah mengandung sifat urgensi tersebut sebagai contoh sebuah seminar yang misal diadakan tanggal 30 Juni. Adanya batas waktu tertentu tersebut membuat orang-akan langsung tahu bahwa mereka harus mendaftar sebelum tanggal tersebut. Jika lewat, berarti mereka tak dapat ikut.
Atau contoh lain, seminar tersebut hanya dibatasi 100 peserta. Artinya begitu terpenuhi pendaftar 100 orang, maka pendaftaran seminar otomatis ditutup. Ini merupakan contoh situasi mendesak yang sudah berada dalam produk itu sendiri.
Sampai di sini mengerti kan? :)
Nah, bagaimana dengan produk kedua yang tidak mengandung situasi mendesak dalam produknya. Bagaimana cara menciptakannya agar tingkat closing sales tetap tinggi?
Pernah nonton iklan properti di televisi kan yang mengatakan harga akan naik setelah tanggal sekian? Itu salah satu bentuk penerapannya. :)
Prinsipnya, jika anda hendak membuat situasi mendesak adalah temukan keinginan terpendam dari produk, lalu penuhi hal tersebut. Bagaimana konkretnya?
Buat daftar apa keinginan terpendam dari prospek anda dan pilih salah satu yang terbaik. Lalu berikan bonus yang berhubungan dengan keinginan terpendam prospek tersebut. Ini seperti yang pernah saya contohkan dalam posting Lanjutan dari Artikel Sebelumnya pada tips ke tujuh. lalu coba padukan dengan penciptaan urgensi waktu, itu kan menjadi teknik marketing yang dahsyat, yang mendorong prospek langsung melakukan pembelian produk anda.


SISTEM PENJUALAN


A. Pendahuluan
Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini menjadikan informasi sebagai hal yang sangat penting peranannya dalam menunjang jalannya operasi-operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh perusahaan.
Teknologi internet sudah terbukti merupakan salah satu media informasi yang efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet mempunyai efek yang sangat besar pada perdagangan atau bisnis. Hanya dari rumah atau ruang kantor, calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer, mengakses informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia. Calon pembeli dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu datang ke toko atau tempat transaksi sehingga dari tempat duduk mereka dapat mengambil keputusan dengan cepat. Transaksi secara online dapat menghubungkan antara penjual dan calon pembeli secara langsung tanpa dibatasi oleh suatu ruang dan waktu. Itu berarti transaksi penjualan secara online mempunyai calon pembeli yang potensial dari seluruh dunia.
Selain itu perkembangan perusahaan terasa dinilai agak lambat. Oleh karena itu dirancang suatu sistem penjualan secara online dengan menggunakan media web atau internet dengan tujuan untuk meminimalkan waktu proses penjualan dengan tujuan dapat meningkatkan volume penjualan sehingga pendapatan perusahaan dapat meningkat.

B. Definisi sistem penjualan
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001). Sistem juga adalah kumpulan dari komponen-komponen peralatan model requirements, function dan interface (Mathiassen, Lars, 2000). Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik (McLeod, 1998).
Sistem Informasi Penjualan adalah sub system informasi bisnis yang mencakup kumpulan procedure yang melaksanakan, mencatat, mengkalkulasi, membuat dokumen dan informasi penjualan untuk keperluan manajemen dan bagian lain yang berkepentingan, mulai dari diterimanya order penjualan sampai mencatat timbulnya Tagihan/Piutang Dagang.
Sistem Penjualan adalah sistem yang melibatkan sumberdaya dalam suatu organisasi, prosedur, data, serta sarana pendukung untuk mengoperasikan sistem penjualan, sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam pengambilan keputusan.
Sistem Penjualan Barang diartikan sebagai suatu sistem penjualan, melalui prosedur-prosedur yang meliputi urutan kegiatan sejak diterimanya pesanan dari pembeli, pengecekan barang ada atau tidak ada dan diteruskan dengan pengiriman barang yang disertai dengan pembuatan faktur dan mengadakan pencatatan atas penjualan yang berlaku (Niswonger, 1999).
Salah satu contohnya Sistem Penjualan Barang berbasis Web, adalah :
E-Commerce adalah konsep baru yang menggambarkan proses pembelian dan penjualan atau pertukaran produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet (Turban, Efraim,2000). E-Commerce dapat diartikan secara dekat. Itu dapat dikatakan mencakup hanya transaksi bisnis yang disetujui dengan pelanggan dan pemasok dan sering digambarkan sebagai bagian dari internet, mengingat tidak ada alternative lain untuk komunikasi. Ada tiga pilar elektronik yang menyokong proses-proses pasar terbuka yaitu: informasi elektronik, hubungan elektronik, dan transaksi elektronik (McLeod, Raymond,1998).

C. Diagram konteks

Diagram konteks merupakan gambaran keseluruhan dari suatu sistem informasi. Diagram konteks yang merupakan gambaran dari sistem informasi penjualan barang



Di dalam diagram konteks sistem informasi penjualan ini terdapat tiga entitas, yaitu supplier, customer dan pemilik. Supplier memberikan data barang ke dalam sistem, yang berisi nama barang, harga jual barang dan jumlah barang yang dimasukkan, yang selanjutnya akan diproses di dalam sistem informasi penjualan. Kemudian sistem informasi penjualan akan menghasilkan keluaran yang berupa bukti transaksi yaitu nota hasil transaksi penjualan yang akan diberikan kepada customer, laporan penjualan barang supplier yang akan diberikan kepada supplier, dan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik












D. Diagram alir data sistem informasi penjualan barang

1. Pada level 0



Pada Data Flow Diagram level 0 ini terdapat 4 proses, antara lain :

a. Proses 1.0 yaitu proses pengecekan barang, harga dan jumlah. Daftar barang, harga dan jumlah yang diberikan oleh supplier di cek terlebih dahulu, untuk disesuaikan dengan jumlah barang yang ada, kemudian di simpan di dalam suatu file yaitu file barang.
b. Proses 2.0 yaitu proses pencatatan barang, harga dan jumlah. Di dalam proses ini dilakukan kegiatan pencatatan nama barang, harga jual barang, dan jumlah barang yang tersedia. Setelah dicatat, data disimpan dalam file barang.
c. Proses 3.0 yaitu proses transaksi penjualan barang. Di dalam proses ini data penjualan barang yang berupa nama barang yang terjual, jumlah barang dan total penjualan barang akan diolah sehingga menghasilkan bukti transaksi yang akan diberikan kepada customer. Kemudian data dari seluruh transaksi penjualan akan diberikan ke proses 4.0 untuk dibuat laporannya.
d. Proses 4.0 yaitu proses pembuatan laporan. Seluruh data transaksi penjualan dan data barang, harga dan jumlah kemudian diolah untuk dibuat laporannya. Laporan yang dihasilkan berupa laporan penjualan barang supplier yang akan diberikan kepada supplier dan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik.



2. Pada level 1



Data Flow Diagram akan diperlihatkan lebih jelas pada level 1. DFD level 1 ini menjelaskan proses 4.0 secara lebih jelas. File barang yang berisi data barang, harga dan jumlah dimasukkan ke dalam proses 4.1 yaitu proses pembuatan laporan data barang supplier. Oleh proses 4.1 data tersebut diolah dan dihasilkan laporan data barang supplier yang kemudian diberikan kepada proses 4.5. File transaksi kemudian dimasukkan ke dalam proses 4.2 yaitu proses pengumpulan data transaksi penjualan. Di dalam proses ini data transaksi dikumpulkan untuk kemudian dimasukkan ke dalam proses 4.3. Data transaksi disortir berdasarkan kode suppliernya. Setelah dipisahkan, data disimpan di dalam file penjualan barang supplier. Kemudian data penjualan barang supplier diberikan kepada proses 4.4 yaitu proses pembuatan laporan penjualan barang supplier. Sedangkan data transaksi keseluruhan yang tidak dipisahkan berdasarkan kode suppliernya diberikan kepada proses 4.5. Data penjualan barang supplier yang berasal dari proses 4.3 kemudian diproses oleh proses 4.4 untuk menghasilkan laporan penjualan supplier yang akan diberikan kepada supplier. Laporan data barang supplier yang dihasilkan oleh proses 4.1 dan data transaksi penjualan barang yang dihasilkan oleh proses 4.3 kemudian dikumpulkan dan diolah oleh proses 4.5. Dan oleh proses 4.5 dihasilkan laporan keseluruhan yang akan diberikan kepada pemilik.

E. Analisis Sistem Penjualan Barang
analisis Sistem Penjualan Barang meliputi :
1. Analisis Informasi (Information Analysis)
Dalam melakukan penyajian informasi, sistem mampu memberikan informasi secara real time. Dan dalam menyajikan informasi jangkauannya tak terbatas.
2. Analisis Ekonomi (Economy Analysis)
Secara ekonomi sistem penjualan yang lama membutuhkan lebih banyak biaya karena karyawan yang dibutuhkan lebih banyak. Selain itu biaya untuk keperluan administrasi lebih banyak, sehingga biaya operasional juga lebih banyak.
3. Analisis Pengendalian (Control Analysis)
Dalam sistem lama lebih sulit melakukan control, karena pemrosesan data dilakukan oleh manusia sehingga kemungkinan terjadi kesalahan lebih besar.
4. Analisis Efisiensi (Efficiency Analysis)
Penjualan secara manual kurang efisien, karena semua transaksi dan atau administrasi dilakukan secara manual. Selain itu efisiensi karyawan juga kurang, karena jumlah karyawan yang dipekerjakan lebih banyak.
5. Analisis Pelayanan (Service Analysis)
Dengan sistem lama maka dalam hal pelayanan terhadap pelanggan memiliki keterbatasan waktu dan jangkauan pelayanan. Selain itu proses transaksi lebih lama. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas pelayanan.

F. Jenis Penjualan barang
Terdapat beberapa cara dalam menjual. Untuk itu sistem yang diaplikasikan disesuaikan dengan operasi dilapangan. Dalam pembahahan ini saya membahas pada sebuah perusahaan dagang yang teridentifikasi beberapa jenis Penjualan di Perusahaan ini yaitu ;
• Penjualan Langsung yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier dan langsung dikirim ke customer.
• Penjualan Stock Gudang yaitu penjualan barang dari stock yang telah tersedia di gudang
• Penjualan Kombinasi ( langsung + Stock ) yaitu penjualan dengan mengambil barang sebagian dari supplier dan sebagian daris stock yang tersedia di gudang.

G. Unit Organisasi Sistem Penjualan Barang
Prosedur penjualan melibatkan beberapa bagian dalam perusahaan dengan maksud agar transaksi penjualan yang terjadi dapat diawasi dengan baik.

Terdapat 8 (Delapan) unit organisasi yang diperlukan dalam sistem penjualan dan pembelian yaitu :
1. Bagian Order Penjualan
2. Bagian Otorita Kredit
3. Bagian Billing/Piutang
4. Bagian Stock & Delivery
5. Bagian Buku Besar
6. Bagian Pembelian
7. Bagian Gudang
8. Bagian IT/Pengolahan Data Elektronik

H. Dokumen yang digunakan
1. Penawaran Harga (PH)
2. Order Form (OF)
3. Memo
4. Purcahse Order (PO)
5. Surat Pengantar Supplier (SPS)
6. Berita Acara Penerimaan
7. Delivery Order / Surat Pengantar / Surat Jalan (DO/SP/SJ)
a) Tembusan pengiriman
b) Tembusan langganan
c) Arsip bagian delivery
8. Surat Perintah/permintaan Pengeluaran barang (SPB)
9. Invoice/Faktur
a) Invoice
b) tembusan Piutang
c) tembusan Jurnal
d) arsip di bagian order penjualan
10. Faktur Pajak
a) 1. Faktur Pajak
b) 2. Arsip
c) 3. Extra Copy
11. Kwitansi

I. Uraian Prosedur
1. Bagian Order Penjualan / Sales/Marketing
a. Merima Order dari langganan. Order dari langganan diterima dalam bentuk (PO) dari langganan melalui fax atau secara langsung yang kemudian dicatat dalam order form. Permintaan secara lisan melalui Telephone tidak dapat dilayani.
b. Memverikasi order langganan mencakup data pelanggan secara lengkap termasuk alamat penyerahan barang yang diinginkan customer, Quantity, dan merawat validasi data tersebut melalui workstation yang ada pada bagian penerimaan order untuk mengecek pemenuhan order, meliputi nama product, nomor surat pesanan atau pemesan, harga, tanggal penyerahan barang, dll.
c. Mencatat order langganan ke sistem komputer dan menerbitkan dokumen order penjualan. Dokumen ini selanjutnya berfungsi sebagai surat permintaan pengadaan barang (stock request). Bila barang yang dipesan tidak tersedia atau persediaan di gudang tidak mencukupi, maka akan direkam sebagai back order. (order yang belum terpenuhi). Order penjualan di print out melalui printer di bagian penerimaan order
d. Membawa dokumen order penjualan ke bagian otorita kredit untuk mendapat persetujuan penjualan kredit. Bila Customer tetap dapat langsung ke bagian Stock & Delivery.
e. Mengadakan contact dengan pelanggan mengenai pemenuhan order.

2. Bagian Kredit
a. Menerima dokumen order penjualan dari bagian penerimaan order
b. Memeriksa status langanan melalui workstation yang ada di bagian otorita kredit
c. Berdasarkan informasi yang diperoleh dilayar komputer, kemudian memutuskan apakah order ini dapat dipenuhi
d. Menyerahkan kembali dokumen order penjualan yang sudah di verifikasi dan ditandatangani, dan diteruskan ke bagian Stock & Delivery.
e. Menerima faktur lembar ke-1, Faktur Pajak lembar ke satu dan Delivery Order lembar ke-1 yang telah diverifikasi oleh oleh langganan dan mengarsipnya urut tanggal.

3. Bagian Stock & Delivery
a. Menerima Oder Penjualan yang telah ditandatangani bagian otorita kredit dari bagian order penjualan
b. Menyiapkan Dokumen pengiriman berdasarkan order penjualan. Bila barang tidak tidak tersedia di gudang meneruskan order penjualan ke bagian pembelian barang dagang.
c. Mencatat pembelian, berdasarkan surat jalan yang ditandatangani oleh sopir untuk barang yang langsung dijual atau Surat Jalan supplier yang ditandatangani oleh bagian gudang untuk barang yang masuk ke gudang.
d. Membuat Delivery Order untuk order penjualan yang telah mendapat otorisasi dari bagian otorita kredit
e. Membuat surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang, untuk penjualan yang mengambil barang di gudang. Atau meminta PO/Memo untuk mengambil barang di supplier dari bagian pembelian barang dagang.
f. Menyerahkan Delivery order, Surat Perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang atau PO/Memo ke bagian transportasi (sopir) untuk meminta barang ke gudang atau mengambil barang di supplier.
g. Menerima Deliveri order lembar 1 & 2 yang telah ditanda tangani/diverifikasi oleh Langganan
h. Menerbitkan listing delivery order dan diserahkan ke bagian pembuat invoice.

4. Bagian Gudang
a. Menerima Perintah/Permintaan Barang
b. Menyediakan barang sesuai dengan Surat perintah/permintaan/Bon pengeluaran barang (Deliveri Order tidak boleh digunakan untuk pengeluaran barang karena tidak semua penjualan menggunakan barang yang ada di gudang)
c. Mengembalikan Perintah/Permintaan/Bon pengeluaran barang kepada sopir untuk ditandatangani dan meminta copynya setelah ditandatangi.
d. Mencatat Pengeluaran Pada Kartu Persediaan

5. Bagian Transportasi (Sopir)
Penjualan langsung (Barang langsung dari Supplier)
a. Menerima PO/Memo, Delivery Order dari bagian Stock & Delivery
b. Meminta barang ke supplier menggunakan PO/Memo
c. Menerima surat Jalan/Surat Pengantar Supplier
d. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh supplier dengan memo/Po/Surat Jalan Supplier
e. Menanda tangani Surat Jalan Supplier dan meminta copynya.
f. Membawa dan Menyerahkan barang ke customer
g. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
h. Meminta Lembar Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
i. Menyerahkan Delivery Order lembar 1 & 2 kepada Invoice (melalui Kurir)
j. Menyerahkan Copy Surat Jalan/Surat Pengantar Supplier yang telah ditanda tangani ke bagian Stock. & Delivery (melalui Kurir)

6. Penjualan Barang Dari Stock Gudang
a. Menerima Surat Perintah/Permintaan pengeluaran Barang, Delivery Order
b. Meminta barang ke gudang dengan meyerahkan Surat Perintah/Permintaan Pengeluaran Barang.
c. Memeriksa kesesuaian barang yang diserahkan oleh bagian gudang
d. Menanda tangani Surat Perintah/Permintaan barang dan meminta copynya kepada bagian gudang.
e. Menyerahkan barang kepada customer
f. Menyerahkan Delivery Order kepada Customer untuk ditanda tangani.
g. Meminta Delivery Order lembar 1 & 2 yang sudah ditanda tangani
h. Menyerahkan delivery Order lembar 1& 2 kepada bagian Invoice (melalui Kurir)
i. Menyerahkan Surat Perintah Pengeluaran barang yang telah ditandatangi ke bagian Stock & Delivery. (melalui Kurir)



7. Bagian Invoice/Faktur
a. Menerbitkan Faktur berdasarkan data delivery order yang telah di entry oleh bagian stock & delivery. Pembuatan faktur ini cukup dengan memasukan nomor order penjualan yang sudah direkam file server
b. Menerbitkan faktur pajak.
c. Menerbitkan listing penjualan harian
d. Mendistribusikan Dokumen
1) Invoice/Faktur, Faktur Pajak lembar ke-1, Deliveri Order lembar ke-1 ke bagian Kredit
2) Tembusan Penjualan ke pemegang buku piutang
3) Tembusan Jurnal, Faktur Pajak lembar ke-2, Faktur Pajak Lembar ke-2 Ke bagian buku besar
4) Mengarsip Invoice lembar ke-4, Delivery order lembar ke-2, faktur pajak lembar Extra Copy.

8. Bagian Administrasi Keuangan
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Bagian administrasi keuangan yang berhubungan dengan system penjualan adalah :
1. Bagian Piutang
a. Menerima faktur lembar ke-2 & 3 dari bagian Invoice
b. Merekam data transaksi penjualan dengan cara memasukan nomor order penjualan. Perekaman meliputi data transaksi piutang
c. Mengarsip lembaran faktur lembar ke-2 urut tanggal
d. Mengumpulkan faktur lembar ke-3 dalam suatu periode harian
e. Menyerahkan satu kumpulan (batch) dari faktur lembar ke-3 bersama batch control sheet bersangkutan ke bagian buku besar.
f. Membuat surat penagihan
2. Bagian buku besar
a. Bagian Jurnal Penjualan
1) Menerima copy list penjualan harian yang dilampirkan copy faktur (tembusan Jurnal) dan Delivery Order lebar ke- 2 yang telah diverifikasi oleh penerima barang.
2) Menerima copy Faktur Pajak.
3) Mencatat Jurnal transaksi Penjualan
b. Bagian Jurnal Pembelian
1) Menerima Copy Po dari bagian pembelian
2) Menerima bukti penerimaan barang dari bagian penerimaan
3) Mencatat Jurnal transaksi yang menyebabkan timbulnya utang

9. Bagian pengolahan IT/Data elektronik
Bagian IT tidak melakukan fungsi pemasukan data karena semua input telah dimasukan melalui terminal masing-masing bagian. Yang dilakukan oleh bagian ini adalah mengendalikan arus informasi dan mengevaluasi laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi yang selanjutnya diserahkan ke bagian yang berwenang untuk dapat menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan.
Bagian IT memberikan support terhadap berjalannya arus informasi dengan baik, pengendalian proses, pemilihan teknologi dll.
Jumlah personal untuk mengisi bagian-bagian tersebut diatas sangat tergantung pada kebutuhan dimana ada bagian yang dapat digabung sehingga beberapa bagian ditanggani oleh seorang personil dan sebaliknya ada bagian yang harus dimekarkan sehingga satu bagian diisi oleh beberapa personal. Arus dokumen disesuaikan dengan bagian yang ada.

J. Sumber daya
• Hardware : Menggunakan fasilitas yang telah tersedia dengan tambahan link
• Software : Aplikasi optional yang digunakan untuk mempermudah dalam pekerjaan
• Brainware : orang yang menggunakan fasilitas tersebut

K. Sasaran/target
1. Automatisasi system akuntansi Penjualan
a) Terbentuk system pengolahan data terdistribusi
b) Mengurangi volume pekerjaan bagian akuntansi
c) Menghindari keterlambatan laporan akuntansi Penjualan

L. Kesimpulan Dan Saran

Dari pembahasan diatas disimpulkan bahwa :
a. Dengan mengaplikasikan sistem penjualan barang berbasis web ( Web Base ) maka kita dapat melakukan promosi / pengenalan produk - produk yang ada secara efisien dan efektif.
b. Kemudahan bagi pelanggan untuk dapat memperoleh informasi secara jelas mengenai produk –produk yang ada, sehingga pelanggan tidak perlu datang langsung ataupun menunggu pengiriman informasi produk.
c. Dapat mengurangi biaya pengiriman informasi produk dan mendukung system yang telah ada.